Menurut Bunda Kanjeng Passion atau renjana adalah satu gairah yang dimiliki semua orang. Bagaimana kita menjaga passion dan menyalurkannya menjadi sesuatu yang selalu ingin dan ingin lagi. Sehingga tidak pernah padam. Begitu juga dengan proses menulis. Ketika kita sudah menjadikan sebagai renjana, maka giat menulis tidak akan padam. Karena sudah menjadi kebutuhan bukan beban. Jadi ketika belum menulis ada sesuatu yang kurang.
- Hingga hari ini, profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial
- Tidak memiliki waktu
- Tidak memiliki ide
- Tidak mau dikritik
- Tidak suka menulis
- Untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku baik yang bersifat general (umum) maupun spesifik (misalnya sesuai dengan background akademik atau interest pribadi kita)
- Hal ini penting karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri. Bila diperlukan, ada baiknya kita memiliki mentor menulis yang tepat
- Baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media
- Berapa banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap?
Pada tahap ini, penulisa melakukan kegiatan penggalian gagasan atau ide
Kegiatan ini bisa dilakukan melalui pengamatan baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi, imajinasi, dan kajian pustaka. Untuk mempermudah proses penemuan ide, cara efektif yang dapat digunakan adalah melalui brainstorming.
Menentukan tujuan, genre dan segmen pembaca
Setelah menentukan gagasan/ide, penulis perlu menentukan tujuan menulis, genre yang diikuti serta target segmen pembaca.
Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan.
Selain itu, kita harus memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan akan marketable
3. Menentukan topik
Penentuan topik dilakukan setelah penulis menetapkan untuk apa menulis, genre apa yang dipilih dan siapa sasaran pembacanya.
Misalnya, tujuan menulis untuk memberikan informasi yang benar tentang kesehatan. Genrenya tulisan populer. Jika sasarannya adalah orang tua (manula), maka penulis bisa menentukan tulisan misalnya dengan topik “Hidup sehat di usia senja”.
4. Membuat Outline
Outline merupakan bentuk kerangka tulisan.
Kerangka tersebut menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis. Menulis outline cukup dengan garis besarnya saja. Karakteristik outline yang baik memiliki kesederajatan yang logis, kesetaraan struktur, kepaduan, dan penekanan.
5. Mengumpulkan Bahan Materi / Buku
Penulis wajib membaca banyak buku dan sumber bacaan lain untuk memperkaya perpektif dan referensi.
Selain itu agar semakin banyak ide atau gagasan yang dapat dikembangkan. Apabila sudah menemukan topik, maka bahan bacaan yang dikumpulkan sesuai dengan topik yang sudah ditentukan.
Tulislah semampu kita terlebih dahulu. Jangan berfikir harus sempurna, dan jangan terlalu idealis.
Rincian Tahap Penulisan :
EDITTING
Pada tahapan ini membahas tentang:
a. Membaca ulang
b. Menyempurnakan draf
REVISING
a. Mengubah beberapa bagian naskah.
b. Melengkapi naskah
c. Mengevaluasi kembali naskah untuk menihilkan kesalahan tulis.
PUBLISHING
a. Pengiriman naskah
b. Pracetak (perwajahan buku, tata letak, ISBN, proof reading)
c. Pencetakan
Demikian resume pertemuan ke 2 Kelas Belajar Menulis Nusantara
Mntap
ReplyDeleteTerimakasih sudah berkenan mampir
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete